PENGELOLAAN SURAT   KELUAR 
SISTEM BUKU AGENDA
1)     
Merupakan jawaban dari surat  masuk atau surat  yang diterima
2)      Karena
merupakan kebutuhan.  
3)      Karena
akan memberikan sesuatu hal. 
Prosedur pengurusan surat   keluar atau
pengiriman surat  
secara umum adalah sebagai berikut :
A.   
Persiapan
Dalam pengelolaan surat 
memerlukan suatu persiapan dan alat-alat untuk menunjang dalam pengelolaan surat .  Dalam persiapan menulis surat  harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a.      
Menentukan jenis, ukuran dan
warna kertas yang tepat untuk digunakan dalam menulis surat .
b.     
Mengemukakan ide, fakta dan
informasi yang lengkap dan mudah dipahami.
c.      
Menentukan bentuk surat  yang standar sesuai
dengan jenis organisasi.
d.     
Menghindari
singkatan-singkatan yang tidak lazim, kata-kata dan istilah yang sulit
e.      
Menggunakan bahasa yang
singkat, jelas dan sopan.
f.      
Menggunakan bahasa yang baku .
Setelah memperhatikan hal-hal tersebut diatas, penulis surat  harus mengerti dan mengetahui urutan
penyusunan surat 
ataupun masalah apa yang akan disampaikan kepada penerima surat . 
Disamping itu seorang penulis surat 
harus memperhatikan perunjuk dari pimpinan atau pejabat lain yang minta
dibuatkan surat .  Surat 
yang disusun harus sesuai dengan catatan yang diberikan.
B.    
Pembuatan
Konsep Surat  
(draft)
Konsep surat 
sebaiknya dibuat dan disusun menurut bagian-bagian yang lengkap yang menyerupai
bentuk tertentu yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi sehingga memudahkan
juru tik untuk mengetiknya.  Konsep surat  yang tidak disusun
dengan baik akan menyulitkan juru tik, karena dia harus banyak menyesuaikan antara
konsep dengan bentuk surat 
yang sebenarnya.
Ditinjau dari segi pembuatannya, maka konsep surat  dapat dilakukan dengan dua sistem :
1)     
Sentralisasi
Menurut sistem ini semua pembuatan konsep surat  dipusatkan pada unit tertentu yaitu
bagian surat 
menyurat (mail department)
2)     
Desentralisasi
Konsep surat 
dapat dibuat oleh masing-masing unit atau bagian.  Dengan arti kata setiap unit yang ada dalam
suatu kantor membuat konsep surat 
sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan bagiannya.
Dari segi orang yang membuat, konsep surat  dapat dibuat oleh :
a.      
Atasan atau pimpinan
1)     
Atasan membuat sendiri konsep
surat  secara
lengkap dan mengetiknya sendiri. 
Biasanya untuk surat 
yang bersifat rahasia.
2)     
Atasan membuat sendiri konsep
surat  secara
lengkap, kemudian menyerahkan kepada juru tik untuk mengetiknya.
3)     
Atasan membuat konsep surat  secara garis
besarnya saja dan dilengkapi oleh sekretaris atau pembantunya untuk
diselesaikan, kemudian diserahkan kembali kepada pimpinan untuk diperiksa.
4)     
Atasan membuat konsep surat  dengan cara
mendiktekan kepada sekretaris atau pembantunya.
Pendiktean konsep ada dua macam :
1.     
Pendiktean Langsung
Adalah pengambilan dikte secara langsung oleh sekretaris kepada
pimpinan dengan menggunakan tulisan steno.
2.     
Pendiktean Tidak Langsung
Adalah pendiktean dengan menggunakan mesin penyalin dikte (transcribing
machine).  Dimana nantinya sekretaris
akan menyalin bahan rekaman kaset dari pimpinan.
b.     
Konseptor (orang yang
ditunjuk untuk membuat konsep surat )
Untuk surat-surat yang sifatnya rutin biasanya pimpinan menyerahkan
pembuatan konsep surat 
kepada konseptor.
C.   
Persetujuan
Konsep Surat 
Apabila konsep surat 
telah selesai dibuat, maka konsep surat 
harus dimintakan persetujuan kepada pimpinan. 
Apabila pada konsep surat 
terdapat kesalahan atau perlu adanya tambahan, maka konsep surat  tersebut dibetulkan oleh pimpinan.  Surat 
yang sudah mendapat persetujuan dari pimpinan. Selanjutnya sebagai tanda
persetujuan atas konsep surat 
itu, pimpinan yang berkepentingan membubuhkan parafnya pada blangko isian
lembar konsep.
D.   
Mengagendakan
Surat
Setelah konsep surat 
disetujui, kemudian dicatat kedalam buku agenda keluar atau buku verbal untuk
memberi kode atau nomor surat .  
Misalnya pada baris nomor surat 
tertulis nomor : 001 / KP / VII / 2006.  Artinya
:
001      : Nomor urut yang diambil
dari buku agenda
KP       : Masalah Kepegawaian
(bersumber dari indeks yang dipakai )
VII      : Bulan surat  dibuat
2006    : Tahun Surat dibuat
E.    
Pengetikan
Konsep
Konsep surat 
yang telah mendapatkan persetujuan dan telah memperoleh kode atau nomor surat , kemudian
diserahkan pada unit pengetikan.  Oleh
juru tik konsep surat 
diketik kedalam bentuk tertentu dengan baik dan rapi.
F.    
Pemeriksaan
Konsep
Pemeriksaan konsep surat 
harus dilakukan dengan teliti sehingga konsep surat  itu menjadi bentuk surat  jadi (net surat ), setelah melalui koreksi kesalahan.
Pemeriksaan konsep surat 
yang telah diketik dilakukan oleh :
a.       Pengetik surat 
(juru tik)
Pemeriksaan dilakukan sebelum diturunkan dari mesin atau setelah
dicetak dengan komputer sebelum diserahkan kepada pimpinan.
b.      Konseptor
Setelah diperiksa juru tik, konsep surat  diserahkan kembali kepada konseptor
untuk diperiksa
c.       Penanggung jawab surat 
Sebelum menandatangani surat ,
penanggung jawab surat 
harus membaca dan memeriksa surat 
terlebih dahulu.
d.      Agendaris
G.   
Penandatanganan
surat   
Apabila tidak terdapat lagi
kejanggalan atau kesalahan, kemudian surat 
jadi (net surat )
disampaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang berwenang untuk
ditandatangani.  Surat  yang akan ditandangani oleh pimpinan
sebaiknya diletakkan pada map khusus (signature folder)
H.   
Pemberian
Cap Dinas
I.      
Melipat
Surat
Surat-surat yang telah
ditandangani dan diberi stempel harus dipisahkan.  Surat 
yang asli dikirim ke alamat yang dituju dan tindasan atau lembar kedua disimpan
sebagai arsip.  Untuk suarat yang akan
dikirim harus dilipat dengan rapi kedalam bentuk tertentu.
J.     
Penyampulan
surat 
Selesai dilipat, surat 
harus diberi sampul atau amplop.  Pada
sampul surat 
harus dilengkapi :
a.       Alamat pengirim bila tidak memakai kop surat .
b.      Nomor surat 
diketi di kiri atas di bawah kop surat .
c.       Cap dinas diterapkan pada amplop dibawah nomor.
d.      Stempel bebas bea atau perangko secukupnya.
K.   
Pengiriman
Surat
Pengiriman surat 
dapat dilakukan dengan cara :
a.      
Dikirim langsung, surat  tersebut dikirim
langsung atau sendiri oleh kurir ke alamatnya dengan menggunakan buku
ekspedisi.
b.     
Dikirim melalui pos.  Pengiriman surat  melalui pos harus memakai buku pos
tercatat.
Pengiriman surat 
keluar terbagi kedalam dua bagian :
a)     
Pengiriman surat  keluar intern /masih dilingkungan dalam
perusahaan, dalam sistem buku agenda menggunakan buku ekspedisi intern.
b)     
Pengiriman surat  keluar ekstern, menggunakan buku
ekspedisi ekstern.
L.    
Penyimpanan
Surat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar